Jawaban: Informasi Gangguan Pencernaan Konstipasi
Konstipasi atau sembelit adalah penyakit yang sangat sering menyerang orang di berbagai usia. Konstipasi sebaiknya tidak dibiarkan berlama-lama karena tentu saja cukup menyiksa. Konstipasi atau sembelit adalah frekuensi buang air besar yang lebih sedikit dari biasanya. Beberapa orang bisa mengalami konstipasi kronis yang berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan lebih lama.
Apa penyebab konstipasi?
Konstipasi atau sembelit adalah gangguan pencernaan yang dilatarbelakangi banyak kemungkinan penyebab. Meski begitu, faktor utamanya adalah karena otot usus besar yang lambat berkontraksi untuk memindahkan makanan sehingga akan menyerap terlalu banyak air dari sisa makanan. Hal ini mengakibatkan tekstur feses kering dan padat mengeras, serta bergerak lambat untuk menuju anus.
Nah, masalah pergerakan usus yang melambat ini dapat disebabkan oleh banyak hal seperti:
a. Kurang asupan serat
Sembelit adalah gangguan pencernaan yang paling sering disebabkan oleh kurang asupan serat. Serat dari makanan penting untuk membantu merangsang usus bergerak lebih aktif dan melunakkan tekstur feses agar lebih lancar dibuang.
b. Minimnya aktivitas fisik
Konstipasi adalah penyakit yang bisa muncul karena Anda kurang aktif bergerak, atau bahkan malas berolahraga rutin. Sembelit juga umum dialami orang tua yang hanya sudah tidak lagi kuat untuk banyak bergerak.
c. Efek samping obat-obatan tertentu
Nyatanya, efek samping obat tertentu yang Anda konsumsi dapat menyebabkan efek samping berupa sembelit.
d. Kurang minum air
Kurang minum air membuat feses lebih padat dan sulit untuk dikeluarkan. Oleh karenanya, disarankan untuk minum air putih kurang lebih 8 gelas per hari agar BAB selalu lancar.
Apa saja gejala konstipasi?
Gejala utama sembelit adalah sulit buang air besar meski sudah mengejan keras dan lama. Ini karena feses sudah mengeras dan mengendap di usus sehingga tidak bisa keluar semuanya. Adapun berbagai gejala lain yang biasa muncul yaitu:
– Feses keras
– Sakit perut
– Kram perut
– Perut terasa kembung dan mual
– Nafsu makan menurun
– Muncul sensasi anus seperti tersumbat sehingga sulit mengeluarkan feses
– Muncul sensasi seolah-olah Anda tidak bisa sepenuhnya mengosongkan feses dari dubur
Sembelit atau konstipasi sudah dianggap kronis ketika Anda mengalami dua atau lebih gejala-gejala ini dalam tiga bulan terakhir.
Bagaimana cara mengatasi konstipasi?
Untuk mengatasi sembelit, dokter biasanya menyarankan Anda untuk mengubah gaya hidup pemicunya terlebih dahulu. Setelah itu, barulah obat-obatan diresepkan jika kondisi Anda tetap tidak membaik.
Berikut pilihan cara mengatasi konstipasi:
a. Makan banyak serat
Makan banyak serat membantu memperlancar perjalanan feses saat melalui usus. Untuk itu, mulailah makan lebih banyak buah dan sayuran serta kacang dan biji-bijian setiap hari.
b. Minum banyak air
Asupan air yang cukup membantu membuat feses melunak sehingga lebih mudah dikeluarkan. Oleh sebab itu, jangan malas untuk minum air putih atau cairan lainnya, semisal jus buah, setiap hari agar konstipasi Anda segera mereda.
c. Rutin berolahraga
Olahraga membantu meningkatkan aktivitas otot usus untuk memindahkan feses hingga ke ujung rektum. Anda disarankan untuk rutin berolahraga 30 menit setiap hari agar menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari risiko sembelit.
d. Jangan menunda hasrat BAB
Anda termasuk sering menunda-nunda “ke belakang” karena alasan tertentu? Jika iya, mulai sekarang hindari kebiasaan ini. Segera pergi ke kamar mandi begitu perut mulai terasa mulas dan biarkan semua feses keluar tanpa diburu-buru waktu.
e. Minum obat pencahar
Obat pencahar adalah solusi ketika semua perubahan gaya hidup di atas tidak juga mampu menghilangkan sembelit. Anda bisa membelinya di apotek tanpa perlu resep dokter. Namun, ketika konstipasi tak kunjung sembuh setelah tiga minggu atau lebih, segera periksakan diri ke dokter.