LENGKAP !!! Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 1 Semester 1
Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 1 Halaman 123, Halaman 124, Halaman 125, Halaman 126, Halaman 127, Halaman 128, Halaman 129, Halaman 130, Halaman 131, - pada kunci jawaban ini kakak akan membagikan tentang Subtema 3: Lingkungan dan Manfaatnya. pada kelas 5 sd/mi dengan pembahasan lengkap didalamnya. mari kita tingkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan untuk mencerdaskan dunia pendidikan indonesia.
Kelas 5 Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 1 ini terdiri dari beberapa halaman yaitu halaman 123 124 125 126 127 128 129 130 131 yang dapat kamu akses pada daftar isi dibawah. pada artikel ini kita melanjutkan pembahasan Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 6 Semester 1. pada artikel sebelumnya. kakak menggunakan sumber buku siswa kelas 5 tema 1 organ gerak hewan dan manusia kurikulum 2013 sd Semester 1 revisi 2017 sebagai panduan dan jawaban berisi rangkuman yang sudah kami sediakan.
Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 1. adik adik kakak ataupun teman teman pembaca bisa membagikan halaman ini atau menyimpan halaman simplenews.me. jangan sampai adik adik dan pembaca ketinggalan kunci jawaban buku paket selanjutnya ya.
- Daftar Isi :
- Kunci Jawaban Halaman 123
- Kunci Jawaban Halaman 127-128
- Kunci Jawaban Halaman 129
- Kunci Jawaban Halaman 131
Kunci Jawaban Halaman 123
Ayo Mengamati
Amatilah ilustrasi gambar pada halaman sebelumnya. Buatlah sebuah cerita berdasarkan gambar-gambar tersebut. Namun, sebelumnya kamu harus menentukan ide pokok tiap-tiap paragrafnya terlebih dulu.
Jawaban :
Ide Pokok:
ide pokok paragraf pertama : pembuatan gerabah menggunakan tanah liat yang sudah halus dan lembut bebas dari batu kecil dan benda lainya.
ide pokok paragraf kedua : gerabah yang sudah dibentuk dan keringkan akan dibakar, selanjutnya di cat sesuai keinginan.
Cerita Berdasarkan Gambar:
Langkah pertama lumatkan tanah liat terlebih lagi sampai halus atau tidak ada batu kecil dan benda-benda lainya, selanjutnya jika tanah liat sudah halus dan lembut bentuklah seperti gerabah pada umumnya.
tahap berikutnya jika proses pembuatan gerabah selesai, kemudian keringkan gerabah yg telah dibentuk atau membakarnya ditempat pembakaran. setelah dibakar atau dikeringkan,proses selanjutnya adalah mengecatnya sesuai keinginan
Kunci Jawaban Halaman 127-128
Ayo Membaca
Gerabah dari Pulau Madura
Salah satu warisan karya budaya yang sangat tua, luas persebaranya, dan mampu bertahan hingga sekarang adalah gerabah, yakni barang pecah belah dari tanah bakar yang dibuat secara tradisional. Gerabah juga dikenal dengan sebutan tembikar. Gerabah konon sudah dibuat manusia sejak mereka hidup menetap dan mulai bercocok tanam beberapa ribu tahun sebelum tahun masehi, dan kini masih kita dapatkan di seluruh pelosok Nusantara, tidak terkecuali di Pulau Madura.
Pada situs-situs kebudayaan dan purbakala, banyak dijumpai gerabah atau tembikar yang difungsikan sebagai peralatan atau perkakas rumah tangga dan untuk keperluan peribadahan serta penguburan mayat. Gerabah yang paling sederhana dibuat dan dibentuk hanya menggunakan tangan dengan ciri adonan yang kasar dan bagian-bagian gerabah tersebut masih dipenuhi oleh jejak-jejak jari. Selain itu, bentuknya kadang tidak simetris.
Tidak terkecuali di Pulau Madura, gerabah dibuat untuk difungsikan sebagai peralatan sehari-hari masyarakat setempat, yang dilakukan secara tradisional seperti apa yang dilakukan oleh para pendahuliunya. Kesamaan pembuatan gerabah di Madura sekarang ini dengan para pendahulunya adalah proses pembuatan dan bentuknya yang masih tradisional sama seperti gerabah-gerabah yang dihasilkan pada zaman terdahulu.
Gerabah-gerabah yang dihasilkan oleh para pengrajin di Madura adalah gerabah yang dibuat dari tanah liat yang berwarna kuning dengan pasir halus. Tanah liat hitam dapat juga dipergunakan tetapi kualitasnya kurang baik.
Beberapa daerah di Madura menjadi penghasil gerabah, seperti di Mandala Andulyang, Duko Ru Baru, Yangkatan Kyangean, Baragung, Pademawa, Dalpenyang Pakaporan, dan Blega Bangkalan. Di antara daerah-daerah tersebut, yang sangat terkenal adalah Karang Penang Sampang dan Andulang Sumenep. Kedua daerah tersebut memproduksi gerabah dalam bentuk genteng.
Memang tidak semua daerah di Madura menghasilkan gerabah. Hal ini disebabkan karena tidak semua wilayah di Madura memiliki struktur tanah liat yang dijadikan bahan dasar pembuatan gerabah. Secara umum, tanah-tanah di Madura mengandung pasir yang tinggi, karena Pulau Madura dikeliling oleh pantai, sehingga tidak bisa digunakan untuk membuat gerabah.
Di antara daerah-daerah penghasil gerabah tersebut ada semacam perjanjian kerja untuk membuat barang-barang yang sudah ditentukan secara turun-temurun atau spesialisasi. Dengan spesialisasi ini persaingan dapat dicegah. Gerabah Madura juga memiliki kekhasan lokal yang disebabkan oleh keahlian/keterampilan pengrajin, tersedianya bahan, teknik pembuatan, dan teknik pembakaran. Dengan spesialisasi dan ciri khasnya itu, banyak kampung diberi nama sesuai dengan nama jenis tembikar tertentu.
Peralatan pengrajin gerabah Madura adalah alat-alat tradisional yang tidak jauh bedanya dengan yang sudah digunakan pada zaman prasejarah. Alat-alat umum adalah cangkul, linggis, ember, dan alat-alat khusus seperti berikut.
1. Panombuk atau penumbuk berupa bulatan bertangkai untuk alat pembentuk bagian dalam.
2. Panempa atau penempa untuk pembentuk dan penghalus bagian luar berupa sekeping papan.
3. Pangorek atau pengerok, sejenis sabit bermata miring bertangkai panjang untuk menghaluskan bagian dalam.
4. Panyabungan, wadah air untuk menetesi gerabah dengan secarik kain agar mudah dihaluskan.
5. Pangeled, secarik kain untuk membentuk bibir gerabah.
6. Pangajakan, sejenis nyiru untuk ayakan pasir.
7. Pangabuan, tempat abu.
8. Panompal, alat menyisikan abu dari pembakaran.
9. Wer-kower, galah berujung kawat lengkung.
10.Pamatong, sejenis pisau atau kawat pemotong tanah liat.
11. Pungku, pembakaran gerabah.
Adapun proses pembuatan gerabah dilakukan dengan tahapantahapan yang harus dilakukan secara berurutan. Proses pembuatan gerabah tersebut sebagai berikut.
1. Menyiapkan bahan berupa tanah liat.
2. Mengaduk tanah liat dengan dicampur air.
3. Setelah jadi adonan, diambil per bongkahan untuk dibuat bentuk kasar.
4. Dengan menggunakan kain pangeled, bibir atau pinggiran bongkahan dibentuk sehingga bulat melingkar.
5. Bila yang dibuat sejenis periuk, maka ketika pinggiran atau bibir sudah jadi lalu diangin-anginkan. Baru kemudian membuat bagian perut yang terpisah dengan bibir, kemudian setelah jadi perut dan bibir disambung dan diperhalus.
6. Bila yang dibuat bertelinga atau bertangkai, maka dibuatkan telinga atau tangkai untuk kemudian ditempelkan atau digabungkan dan diperhalus.
7. Setelah halus dan diteliti kesempurnaannya, kemudian dijemur atau dibakar hingga benar-benar kering.
8. Langkah terakhir setelah kering adalah dibersihkan. Namun untuk beberapa daerah ada yang masih menyempurnakannya dengan cat yang berasal dari lumpur.
Keberadaan pengrajin gerabah di Madura ini telah banyak memberikan manfaat, baik untuk pengrajin, pemakai maupun untuk masyarakat umum. Pemakai gerabah Madura memperoleh banyak keuntungan seperti harga murah, anti karat, mudah dibersihkan, dan mengurangi polusi. Di samping itu, juga dapat menyerap banyak tenaga kerja. Kerajinan gerabah ini juga merupakan salah satu cara melestarikan warisan budaya yang telah turun menurun. Mengingat manfaat-manfaatnya tersebut, maka pelestariannya perlu mendapat perhatian kita semua. Salah satu caranya dengan menjaga kualitas.
Meski gerabah masih tetap diproduksi, tetapi dalam perkembangannya dihadapkan pada produk-produk modern. Produk-produk modern tersebut tidak hanya proses pembuatannya yang modern, namun juga menggunakan bahan-bahan yang lebih praktis dan lebih tahan lama, seperti dari plastik, karet, besi, dan aluminium. Akibatnya, lambat laun menggeser keberadaan gerabah. Para pengrajin pun juga terancam.
Disarikan dari : www. kebudayaanindonesia.com
Ayo Menulis
Berdasarkan bacaan di atas, temukan ide pokok masing-masing paragraf.
Jawaban :
Keterangan :
Paragraf dan ide pokok Gerabah dari Pulau Madura
1.Pertama : Salah satu di antara warisan karya budaya yang sangat tua, luas persebaranya, dan mampu bertahan hingga sekarang adalah gerabah, yakni barang pecah belah dari tanah bakar yang dibuat secara tradisional.
2. Kedua : Pada situs-situs kebudayaan dan purbakala, banyak dijumpai gerabah atau tembikar yang difungsikan sebagai peralatan atau perkakas rumah tangga dan untuk keperluan peribadahan serta penguburan mayat.
3. Ketiga : Tak terkecuali di Pulau Madura, gerabah dibuat untuk difungsikan sebagai peralatan sehari-hari masyarakat setempat, yang dilakukan secara tradisional seperti apa yang dilakukan oleh para pendahulunya.
4. Keempat : Gerabah-gerabah yang dihasilkan oleh para pengrajain di Madura adalah gerabah yang dibuat dari tanah liat yang berwarna kuning dengan pasir halus.
5. Kelima : Beberapa daerah di Madura menjadi penghasil gerabah seperti di Mandala Andulyang, Duko Ru Baru, Yangkatan Kyangean, Baragung, Pademawa, Dalpenyang Pakaporan, Blega Byangkalan, dan lain-lain.
6. Keenam : Memang tidak semua daerah di Madura menghasilkan gerabah.
7. Ketujuh : Di antara daerah-daerah penghasil gerabah tersebut ada semacam perjanjian kerja untuk membuat baryang-baryang yang sudah ditentukan secara turun temurun atau spesilaisasi.
8. Kedelapan : Peralatan pengrajin gerabah Madura adalah alat-alat tradisional yang tak jauh bedanya dengan yang sudah digunakan pada zaman prasejarah.
9. Kesembilan : Adapun proses pembuatan gerabah dilakukan dengan tahapan-tahapan yang harus dilakukan secara berurutan.
10. Kesepuluh : Keberadaan pengrajin gerabah di Madura ini telah banyak memberikan manfaat, baik untuk pengrajin, pemakai maupun untuk masyarakat umum.
11. Kesebelas : Meski gerabah masih tetap diproduksi, namun dalam perkembangannya dihadapkan pada produk-produk modern.
Kunci Jawaban Halaman 129
Ayo Berlatih
Kamu sudah bisa menentukan ide pokok dari sebuah bacaan, sekarang kembangkan ide-ide pokok berikut menjadi sebuah paragraf.
Jawaban :
Keterangan :
1. Tanah liat banyak kegunaannya.
Salah satu jenis tanah yang banyak memiliki manfaat adalah tanah liat. Selain sebagai media tanam bagi berbagai jenis tanaman, tanah liat juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan gerabah.
Keterangan :
2. Proses pembuatan gerabah dari tanah liat.
Agar dapat menghasilkan gerabah, tanah liat haruslah melalui beberapa proses produksi terlebih dulu. Tanah liat dibuat adonan dengan mencampur air kemudian diaduk dan dibolak-balik agar lebih pekat dan lengket. Tujuannnya adalah untuk mengeluarkan udara dalam tanah, agar mudah dibentuk, dan hasilnya tidak mudah retak. Setelah adonan tanah liat jadi, baru kemudian masuk pada tahap pembentukan dengan menggunakan berbagai macam teknik dan alat. Hingga pada akhirnya tanah liat yang sudah berbentuk tersebut dibakar dalam waktu dan suhu tertentu.
Keterangan :
3. Macam-macam peralatan yang terbuat dari tanah liat.
Banyak barang-barang di sekitar kita yang terbuat dari tanah liat. Seperti asbak, vas bunga, kendi, teko dan cangkir. Bahkan ada juga meja dan kursi yang terbuat dari tanah liat. Barang-barang yang terbuat dari tanah liat memiliki nilai seni dan keindahan tersendiri dibandingkan dengan barang-barang yang terbuat dari bahan lainnya.
Kunci Jawaban Halaman 131
Ayo Renungkan
Pengrajin gerabah merupakan salah satu profesi yang ada di Indonesia. Para pengrajin tersebut bekerja keras untuk mencari nafkah untuk keluarganya. Begitu juga dengan orang tuamu, walaupun memiliki profesi yang berbeda, tetapi tujuannya sama, yakni mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Lalu, bagaimanakah caramu untuk membalas kerja keras orang tuamu?
Jawaban :
cara membalas kerja keras orang tua
1. Memperlakukan keduanya dengan sopan dan hormat
2. Membantu pekerjaannya
3. Mengikuti nasihatnya ( apabila nasihat itu baik )
4. Membahagiakan keduanya
Kerja Sama dengan Orang Tua
Mintalah kepada orang tuamu untuk menceritakan profesinya. Kemudian catatlah dan susunlah menjadi sebuah cerita menarik.
Jawaban :
Orang tuaku berkerja sebagai petani Dengan berkerja sebagai petani di sawah dan kebun, ortuku bisa menghidupi keluargaku. Aku sangat bersukur karna ortuku berkerja Dengan cara yang halal dan berkah.
setiap pagi orangtuaku pergi kesawah setelah subuh, orangtuaku membawa bekal dan cangkul. disawah mereka mencangkul sedikit demi sedikit bidang tanah. stelah itu dilakukkan penanaman padi dan menunggu beberapa bulan hingga panen raya.
aku sangat senang setiap panen raya selalu membantu orangtua dan melihatnya baghagia dengan hasil panen yang melimpah.
Demikian Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 1. semoga bermanfaat untuk para pembaca yang sudah mampir di simplenews.me. semoga kelak adik adik semua menjadi orang sukses. amin...😀
kunci jawaban ini ditujukan sebagai bahan referensi belajar dan latihan untuk siswa dirumah yang berasal dari buku siswa Kelas 5 Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia Semester 1 kurikulum 2013 edisi revisi 2017 semester 1. orangtua 👬bisa memandu siswa 👨👩 dalam mengerjakan tugas tugas sekolah di rumah agar lebih cepat dalam memahami soal soal dan kunci jawaban ini. terimakasih 😊..
- Kunci Jawaban Kelas 5
- Kunci Jawaban Kelas 5 semester 1
- Kunci Jawaban Kelas 5 sd/mi
- Kunci Jawaban Kelas 5 kurikulum 2013
- Kunci Jawaban Kelas 5 terbaru
- Kunci Jawaban Tematik Kelas 5
- Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 1
- Kunci Jawaban Kelas 5 Subtema 3
- Kunci Jawaban Kelas 5 Pembelajaran 1
- Kunci Jawaban Kelas 5 Halaman 123
- Kunci Jawaban Kelas 5 Halaman 127
- Kunci Jawaban Kelas 5 Halaman 128
- Kunci Jawaban Kelas 5 Halaman 129
- Kunci Jawaban Kelas 5 Halaman 131
- Kunci Jawaban Kelas 5 Subtema 2: Manusia dan Lingkungan