LENGKAP !!! Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 Tema 9 Subtema 4 Bacaan 2 Semester 2
Kunci Jawaban Tematik SD/MI Semua Halaman Kelas 5 Tema 9 Subtema 4 Bacaan 2 Halaman 191,Halaman 192, - pada artikel hari ini kakak akan membagikan bab tentang Kegiatan Berbasis Literasi terpadu siswa kelas 1 sd/mi kurikulum 2013 semester 1 revisi 2017 dengan pembahasan sebagai jawaban alternatif lengkap didalamnya. mari kita tingkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan untuk mencerdaskan 👍dunia pendidikan indonesia.
Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 Tema 9 Subtema 4 Bacaan 2 Semester 2 ini terdiri dari beberapa halaman, yaitu Halaman 191 192 yang dapat siswa temui pada daftar isi dibawah ini. pada artikel ini kita melanjutkan kunci jawaban sebelumnya pada pembahasan Jawaban Tematik Kelas 5 Tema 9 Subtema 4 Bacaan 1 kakak menggunakan sumber buku siswa Kelas 5 Tema 9 Benda Benda Disekitar Kita kurikulum 2013 sd/mi semester 1 revisi 2017 sebagai panduan dan jawaban berisi rangkuman yang sudah kami sediakan.
Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 Tema 9 Subtema 4 Bacaan 2 Semester 2 ini terdiri dari beberapa halaman, yaitu Halaman 191 192 yang dapat siswa temui pada daftar isi dibawah ini. pada artikel ini kita melanjutkan kunci jawaban sebelumnya pada pembahasan Jawaban Tematik Kelas 5 Tema 9 Subtema 4 Bacaan 1 kakak menggunakan sumber buku siswa Kelas 5 Tema 9 Benda Benda Disekitar Kita kurikulum 2013 sd/mi semester 1 revisi 2017 sebagai panduan dan jawaban berisi rangkuman yang sudah kami sediakan.
Kunci Jawaban lengkap sd/mi Kelas 5 Tema 9 Subtema 4 Bacaan 2. adik adik kakak ataupun teman teman pembaca bisa membagikan halaman ini atau menyimpan halaman simplenews.me. jangan sampai adik adik dan pembaca ketinggalan informasi teknologi kunci jawaban buku sekolah elektronik selanjutnya ya 😀, karena ada jawaban menarik dan pembahasan terbaru, lengkap dan mudah dipahami tentunya😁.
Kota Banjarmasin memiliki kondisi alam yang dilewati banyak sungai.
Tak heran jika kota ini dikenal dengan sebutan negeri seribu sungai. Karenakondisi alam tersebut, masyarakat di daerah tersebut menggunakan prasarana transportasi sungai. Mata pencaharian masyarakat tersebut dipengaruhi oleh warisan budaya suku bangsa Banjar, yaitu berdagang. Mereka memanfaatkan kondisi alam berupa sungai untuk berdagang. Mereka membuka lapak di atas perahu di sepanjang sungai dan menjual barang dagangan berupa hasil bumi.
Pasar Apung merupakan pasar yang tumbuh secara alami karena posisinya
yang berada di pertemuan beberapa anak sungai. Pasar ini sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Sampai sekarang Pasar Apung masih menjadi ikon objek wisata di Kota Banjarmasin. Mungkin hanya satu-satunya pasar tradisional terapung yang ada di Indonesia.
Danu pertama kali berkunjung di Kota Banjarmasin. Danu ikut ayah dan ibunya berkunjung di Kota Banjarmasin karena saudara ibu Danu memiliki hajatan. Di Kota Banjarmasin Danu bertemu saudara-saudaranya. Saat berkumpul dengan saudara-saudaranya, Danu mengungkapkan keinginannya melihat Pasar Apung.
“Baiklah, Danu. Besok Paman antar kamu berkeliling pasar apung dengan
perahu,” kata Paman Rizki.
“Asyik..., aku mau keliling sungai naik perahu, Paman! Ayo, ayah dan ibu ikut
serta ya?” kata Danu sambil tersenyum gembira.
Ayah dan ibu tertawa melihat ekspresi Danu.
“Ayolah, Kak. Sekalian ikut! Besok kan hari Minggu, sekarang setiap hari Minggu pagi dari pukul 07.00-10.00 WITA, ada kegiatan program Giat Pasar Terapung. Kegiatan itu diadakan di Siring Sungai Martapura di Jalan P. Tandean,” kata Paman Rizki.
Ayah dan ibu Danu hanya tersenyum mendengar bujuk rayu Paman Rizki.
Kemudian, Paman Rizki menjelaskan kepada Danu bahwa masyarakat di Kota
Banjarmasin melakukan kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan sumber
daya alam berupa sungai. Hari Minggu pagi, Danu dan keluarganya pergi untuk menikmati keindahan Pasar Apung yang melegenda. Danu sangat senang saat menaiki perahu kecil. Danu kagum dengan transaksi jual beli yang terjadi di atas perahu.
“Wah, mereka sangat keren,” ungkap Danu.
“Beginilah, Nak. Cara hidup masyarakat di sini. Mereka memanfaatkan sungai sebagai jalur transportasi dan tempat berdagang. Kegiatan ekonomi ini sudah berlangsung ratusan tahun yang lalu,” kata Paman Rizki.
“Pantas saja pasar ini termasuk jenis pasar terunik.”
“Iya, Danu. Mungkin hanya di sini kamu dapat melihat pasar seperti ini,”
ujar Paman Rizki.
“Benar-benar mengasyikkan, Paman,” kata Danu.
“Wah, pisang-pisang yang dijajakan sangat menarik, Danu. Aku jadi ingin
membeli pisang dan kelapa itu,” ungkap ibu Danu.
“Ayo, kita dekati penjual itu,” ajak Paman Rizki.
Ibu Danu menanyakan harga pisang dan kelapa kepada penjual. Kemudian,
ibu menawar harga yang diberikan penjual. Kelebihan berbelanja di pasar
adalah harga bisa ditawar. Ibu Danu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Akhirnya, ibu Danu dan penjual mencapai harga kesepakatan. Ibu Danu
memberikan uang kepada pedagang dan ibu Danu menerima pisang serta
kelapa.
“Ayo, kita berkeliling lagi, Paman,” ajak Danu.
“Wah, Danu senang ya? Lihatlah Danu. Di Pasar Apung ini, para pedagang
menjajakan dagangannya dengan perahu kayu. Perahu kayu itu dikenal dengan
jukung,” jelas ayahnya.
“Iya, ayah.”
Kemudian, Danu dan keluarga mengelilingi Pasar Apung. Di Pasar Apung
Danu melihat beberapa penjual makanan khas Banjarmasin, seperti soto banjar
dan nasi sop banjar. Ada juga beberapa pedagang yang menjual pakaian, kue,
dan ikan. Setelah puas berkeliling, Danu dan keluarga kembali ke dermaga
penyewaan perahu. Saat pulang, Danu memperhatikan pemandangan
sekelilingnya. Di sepanjang sungai Danu menyaksikan pemandangan rumah-
rumah masyarakat Sungai Barito. Semua rumah masyarakat terbuat dari kayu.
“Ayah, apakah mereka tidak takut tinggal di aliran sungai?” Tanya Danu kepada ayahnya.
“Sudah sejak dari lahir mereka tinggal di sini Danu. Mereka sudah terbiasa
hidup berdampingan dengan alam,” kata ayah.
“Apakah rumah-rumah kayu itu tahan dari air sungai, Yah?”
Tiba-tiba Paman Rizki menjawab pertanyaan Danu, “Rumah-rumah di sini tidak mudah rusak walaupun bahan bangunannya terbuat dari kayu, Danu. Kayu yang digunakan untuk membangun rumah masyarakat di sini adalah kayu ulin. Kayu ulin terkenal kuat dan semakin kuat apabila terkena air,” jelas Paman Rizki.
“Berarti kayu ulin banyak terdapat di sini ya, Paman?”
“Iya, Danu. Masyarakat di sini memanfaatkan hasil hutan berupa kayu ulin
untuk membangun rumah,” jawab Paman Rizki. Ayah dan ibu Danu mengajak Danu dan Paman Rizki makan soto banjar. Kemudian, mereka menuju warung yang menjual soto khas banjar. Mereka memesan soto banjar dan beberapa minuman.
“Ayah minum air mineral dan Paman memesan es teh?” Tanya Danu.
“Iya,” jawaban Ayah. Paman Rizki mengangguk sambil tersenyum.
“Kenapa Danu?” Tanya Paman.
“Itu berarti ayah mengonsumsi zat tunggal karena meminum air putih.
Sedangkan Paman Rizki mengonsumsi zat campuran karena meminum es teh.
Es teh terdiri atas air, teh, dan gula,” jelas Danu.
Hampir bersamaan ibu, ayah, dan Paman Rizki tertawa mendengar
penjelasan Danu.
“Sudahlah Danu, mari kita makan dahulu. Jangan lupa berdoa terlebih
dahulu, ya?” pesan ibu.
“Silakan menikmati,” ujar Paman Rizki.
“Iya, Bu. Ini pengalaman pertama Danu makan di atas perahu.”
Mereka menikmati soto banjar. Setelah makan, mereka berfoto bersama dengan latar pasar apung. Setelah puas, mereka kembali ke dermaga. Beberapa menit kemudian, Danu dan keluarga sudah sampai di dermaga.
Paman membayar sewa jukung. Kemudian, mereka naik ke daratan. Menurut penjelasan Paman Rizki, seiring dengan perkembangan zaman, Pasar Apung ini menjadi tempat tujuan wisata andalan di Kota Banjarmasin. Objek wisata Pasar Apung ini cukup diminati wisatawan karena letaknya mudah
dijangkau.
Lokasinya yang berada di dekat Kota Banjarmasin menyebabkan banyak orang menyempatkan diri menikmati keunikan Pasar Apung tersebut. Danu mendengarkan penjelasan Paman Rizki. Danu menjadi paham bahwa kondisi alam di daerah ini memengaruhi kegiatan ekonomi penduduk. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka memanfaatkan sumber daya alam, berupa sungai untuk sarana transportasi dan tempat berdagang.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Di mana letak Pasar Apung?
Jawaban: Pasar Muara Kuin disebut juga Pasar Apung. Pasar Apung merupakan pasar tradisional unik yang terdapat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
2. Sumber daya alam apa yang dimanfaatkan masyarakat yang tinggal di tepi Sungai Barito?
Jawaban: masyarakat memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka memanfaatkan sumber daya alam, berupa sungai untuk sarana transportasi dan tempat berdagang selain itu juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari seperti mandi, mencuci piring, dll.
- Daftar Isi :
- Jawaban Halaman 191
- Jawaban Halaman 192
Kunci Jawaban Halaman 191
Pasar tradisional pada umumnya adalah tempat jual beli di atas tanah. Kita akan menemui macam-macam warung di dalam pasar. Namun, keadaan tersebut berbeda dengan kondisi Pasar Muara Kuin. Pasar Muara Kuin berbedadan unik karena kegiatan jual beli berada di atas sungai. Kegiatan jual beli menggunakan perahu-perahu kecil sebagai lapaknya. Pasar Muara Kuin disebut juga Pasar Apung. Pasar Apung merupakan pasar tradisional unik yang terdapat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Kota Banjarmasin memiliki kondisi alam yang dilewati banyak sungai.
Tak heran jika kota ini dikenal dengan sebutan negeri seribu sungai. Karenakondisi alam tersebut, masyarakat di daerah tersebut menggunakan prasarana transportasi sungai. Mata pencaharian masyarakat tersebut dipengaruhi oleh warisan budaya suku bangsa Banjar, yaitu berdagang. Mereka memanfaatkan kondisi alam berupa sungai untuk berdagang. Mereka membuka lapak di atas perahu di sepanjang sungai dan menjual barang dagangan berupa hasil bumi.
Pasar Apung merupakan pasar yang tumbuh secara alami karena posisinya
yang berada di pertemuan beberapa anak sungai. Pasar ini sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Sampai sekarang Pasar Apung masih menjadi ikon objek wisata di Kota Banjarmasin. Mungkin hanya satu-satunya pasar tradisional terapung yang ada di Indonesia.
Danu pertama kali berkunjung di Kota Banjarmasin. Danu ikut ayah dan ibunya berkunjung di Kota Banjarmasin karena saudara ibu Danu memiliki hajatan. Di Kota Banjarmasin Danu bertemu saudara-saudaranya. Saat berkumpul dengan saudara-saudaranya, Danu mengungkapkan keinginannya melihat Pasar Apung.
“Baiklah, Danu. Besok Paman antar kamu berkeliling pasar apung dengan
perahu,” kata Paman Rizki.
“Asyik..., aku mau keliling sungai naik perahu, Paman! Ayo, ayah dan ibu ikut
serta ya?” kata Danu sambil tersenyum gembira.
Ayah dan ibu tertawa melihat ekspresi Danu.
“Ayolah, Kak. Sekalian ikut! Besok kan hari Minggu, sekarang setiap hari Minggu pagi dari pukul 07.00-10.00 WITA, ada kegiatan program Giat Pasar Terapung. Kegiatan itu diadakan di Siring Sungai Martapura di Jalan P. Tandean,” kata Paman Rizki.
Ayah dan ibu Danu hanya tersenyum mendengar bujuk rayu Paman Rizki.
Kemudian, Paman Rizki menjelaskan kepada Danu bahwa masyarakat di Kota
Banjarmasin melakukan kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan sumber
daya alam berupa sungai. Hari Minggu pagi, Danu dan keluarganya pergi untuk menikmati keindahan Pasar Apung yang melegenda. Danu sangat senang saat menaiki perahu kecil. Danu kagum dengan transaksi jual beli yang terjadi di atas perahu.
“Wah, mereka sangat keren,” ungkap Danu.
“Beginilah, Nak. Cara hidup masyarakat di sini. Mereka memanfaatkan sungai sebagai jalur transportasi dan tempat berdagang. Kegiatan ekonomi ini sudah berlangsung ratusan tahun yang lalu,” kata Paman Rizki.
“Pantas saja pasar ini termasuk jenis pasar terunik.”
“Iya, Danu. Mungkin hanya di sini kamu dapat melihat pasar seperti ini,”
ujar Paman Rizki.
“Benar-benar mengasyikkan, Paman,” kata Danu.
“Wah, pisang-pisang yang dijajakan sangat menarik, Danu. Aku jadi ingin
membeli pisang dan kelapa itu,” ungkap ibu Danu.
“Ayo, kita dekati penjual itu,” ajak Paman Rizki.
Ibu Danu menanyakan harga pisang dan kelapa kepada penjual. Kemudian,
ibu menawar harga yang diberikan penjual. Kelebihan berbelanja di pasar
adalah harga bisa ditawar. Ibu Danu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Akhirnya, ibu Danu dan penjual mencapai harga kesepakatan. Ibu Danu
memberikan uang kepada pedagang dan ibu Danu menerima pisang serta
kelapa.
“Ayo, kita berkeliling lagi, Paman,” ajak Danu.
“Wah, Danu senang ya? Lihatlah Danu. Di Pasar Apung ini, para pedagang
menjajakan dagangannya dengan perahu kayu. Perahu kayu itu dikenal dengan
jukung,” jelas ayahnya.
“Iya, ayah.”
Kemudian, Danu dan keluarga mengelilingi Pasar Apung. Di Pasar Apung
Danu melihat beberapa penjual makanan khas Banjarmasin, seperti soto banjar
dan nasi sop banjar. Ada juga beberapa pedagang yang menjual pakaian, kue,
dan ikan. Setelah puas berkeliling, Danu dan keluarga kembali ke dermaga
penyewaan perahu. Saat pulang, Danu memperhatikan pemandangan
sekelilingnya. Di sepanjang sungai Danu menyaksikan pemandangan rumah-
rumah masyarakat Sungai Barito. Semua rumah masyarakat terbuat dari kayu.
“Ayah, apakah mereka tidak takut tinggal di aliran sungai?” Tanya Danu kepada ayahnya.
“Sudah sejak dari lahir mereka tinggal di sini Danu. Mereka sudah terbiasa
hidup berdampingan dengan alam,” kata ayah.
“Apakah rumah-rumah kayu itu tahan dari air sungai, Yah?”
Tiba-tiba Paman Rizki menjawab pertanyaan Danu, “Rumah-rumah di sini tidak mudah rusak walaupun bahan bangunannya terbuat dari kayu, Danu. Kayu yang digunakan untuk membangun rumah masyarakat di sini adalah kayu ulin. Kayu ulin terkenal kuat dan semakin kuat apabila terkena air,” jelas Paman Rizki.
“Berarti kayu ulin banyak terdapat di sini ya, Paman?”
“Iya, Danu. Masyarakat di sini memanfaatkan hasil hutan berupa kayu ulin
untuk membangun rumah,” jawab Paman Rizki. Ayah dan ibu Danu mengajak Danu dan Paman Rizki makan soto banjar. Kemudian, mereka menuju warung yang menjual soto khas banjar. Mereka memesan soto banjar dan beberapa minuman.
“Ayah minum air mineral dan Paman memesan es teh?” Tanya Danu.
“Iya,” jawaban Ayah. Paman Rizki mengangguk sambil tersenyum.
“Kenapa Danu?” Tanya Paman.
“Itu berarti ayah mengonsumsi zat tunggal karena meminum air putih.
Sedangkan Paman Rizki mengonsumsi zat campuran karena meminum es teh.
Es teh terdiri atas air, teh, dan gula,” jelas Danu.
Hampir bersamaan ibu, ayah, dan Paman Rizki tertawa mendengar
penjelasan Danu.
“Sudahlah Danu, mari kita makan dahulu. Jangan lupa berdoa terlebih
dahulu, ya?” pesan ibu.
“Silakan menikmati,” ujar Paman Rizki.
“Iya, Bu. Ini pengalaman pertama Danu makan di atas perahu.”
Mereka menikmati soto banjar. Setelah makan, mereka berfoto bersama dengan latar pasar apung. Setelah puas, mereka kembali ke dermaga. Beberapa menit kemudian, Danu dan keluarga sudah sampai di dermaga.
Paman membayar sewa jukung. Kemudian, mereka naik ke daratan. Menurut penjelasan Paman Rizki, seiring dengan perkembangan zaman, Pasar Apung ini menjadi tempat tujuan wisata andalan di Kota Banjarmasin. Objek wisata Pasar Apung ini cukup diminati wisatawan karena letaknya mudah
dijangkau.
Lokasinya yang berada di dekat Kota Banjarmasin menyebabkan banyak orang menyempatkan diri menikmati keunikan Pasar Apung tersebut. Danu mendengarkan penjelasan Paman Rizki. Danu menjadi paham bahwa kondisi alam di daerah ini memengaruhi kegiatan ekonomi penduduk. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka memanfaatkan sumber daya alam, berupa sungai untuk sarana transportasi dan tempat berdagang.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Di mana letak Pasar Apung?
Jawaban: Pasar Muara Kuin disebut juga Pasar Apung. Pasar Apung merupakan pasar tradisional unik yang terdapat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
2. Sumber daya alam apa yang dimanfaatkan masyarakat yang tinggal di tepi Sungai Barito?
Jawaban: masyarakat memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka memanfaatkan sumber daya alam, berupa sungai untuk sarana transportasi dan tempat berdagang selain itu juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari seperti mandi, mencuci piring, dll.
Kunci Jawaban Halaman 192
3. Apakah yang dimaksud dengan zat tunggal dan zat campuran?Jawaban:
- Zat tunggal adalah materi yang terdiri dari satu jenis.
- campuran adalah materi yang terdiri dari 2 jenis atau lebih.
4. Mengapa es teh disebut sebagai zat campuran?
Jawaban:
5. Apakah mata pencaharian masyarakat Banjar dipengaruhi kondisi alam didaerah tersebut? Jelaskan.
Jawaban: Karena es dapat menyatukan zat nya kepada zat tertentu sehingga zat dari es itu dapat disatukan dengan zat lain,misal,es batu pakai teh manis,eskrim dsb.
selain itu Es teh merupakan campuran homogen atau campuran yang tercampur dengan baik sehingga tidak meninggalkan endapan.
mengapa disebut campuran?
karena gabungan dari senyawa air (H2O) dengan teh
Demikian Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 9 Subtema 4 Bacaan 2. semoga bermanfaat untuk para pembaca yang sudah mampir di simplenews.me. semoga kelak adik adik semua menjadi orang sukses. amin...😀
kunci jawaban ini ditujukan sebagai bahan referensi belajar dan latihan untuk siswa dirumah yang berasal dari buku siswa Kelas 5 Tema 9 Benda Benda Disekitar Kita kurikulum 2013 edisi revisi 2017 semester 1. orangtua 👬bisa memandu siswa 👨👩 dalam mengerjakan tugas tugas sekolah di rumah agar lebih cepat dalam memahami soal soal dan kunci jawaban ini. terimakasih 😊..
Artikel Terkait :
- Kunci Jawaban Kelas 5
- Kunci Jawaban Buku Siswa
- Kunci Jawaban Kelas 5 semester 2
- Kunci Jawaban Kelas 5 sd/mi
- Kunci Jawaban Kelas 5 revisi 2017
- Kunci Jawaban Kelas 5 kurikulum 2013
- Kunci Jawaban Kelas 5 terbaru
- Kunci Jawaban Tematik Kelas 5
- Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 9
- Kunci Jawaban Kelas 5 Subtema 4
- Kunci Jawaban Kelas 5 Bacaan 2
- Kunci Jawaban Kelas 5 Halaman 191
- Kunci Jawaban Kelas 5 Halaman 192
- Kunci Jawaban Kelas 5 Kegiatan Berbasis Literasi
KUNCI JAWABAN Kelas 5 Tema 9 Benda - Benda Disekitar Kita LENGKAP